“Purnama Subang” Edukasi CPMI Cegah Korban Praktik Penjeratan Utang Oleh Sindikat Mafia Ijon Rente

HomeKabar Migran

“Purnama Subang” Edukasi CPMI Cegah Korban Praktik Penjeratan Utang Oleh Sindikat Mafia Ijon Rente

Beny Rhamdani Sebut Inisial T, juga Bandar Besar TPPO, Kenapa Tidak Dilaporkan kepada APH?
APJATI Lepas Keberangkatan PMI Program Satu Kanal ke Saudi Arabia
Beny Rhamdani Harus Buktikan Inisial T Pengendali Judol, Semoga Tidak Asal Ngomong

SUBANG, Clickindonesia.id,- Pertamina EP memberi dukungan para purna karya pekerja migran di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dengan menginisiasi program pemberdayaan masyarakat melalui Warung Pojok Sahabat (Warjos).

Warjos dikelola kelompok para mantan pekerja migran, yang bernama Pekerja Migran Indonesia Berdaya Menjaga Lingkungan Bersama Subang (Purnama Subang).

Tujuan prorgam Purnama Subang adalah menciptakan lapangan pekerjaan, berbasis potensi lokal dan menghilangkan praktik calo serta ijon tenaga kerja.

Maka menjadikan Warjos sebagai pusat informasi dan pelatihan pekerja migran, diharapkan para Purna Pekerja Migran Indonesia (Purna PMI) dapat berkontribusi signifikan dalam pemberdayaan masyarakat lokal.

Senior Manager Pertamina EP Subang Field Ndirga Andri Sisworo mengatakan, Purnama Subang menjadi wadah advokasi dan pemberdayaan bagi para Purna PMI.

Kelompok Sahabat Purnama aktif memberikan edukasi mengenai proses menjadi pekerja migran yang aman, legal, dan sesuai prosedur. Sehingga masyarakat yang berminat tidak terjebak penipuan atau eksploitasi perdagangan manusia.

”Sejak diinisiasi tahun 2022, kami terus memperluas cakupan program Purnama Subang, dengan kolaborasi bersama jejaring advokasi pekerja migran, melalui pembentukan Sahabat Purnama di tingkat kecamatan, sehingga ekosistem pelayanan terpadu dapat diwujudkan,” ujar Ndirga.

Menurut data Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat menyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak. Di Subang sendiri, pada semester pertama 2024, tercatat 4.323 warga Subang bekerja di luar negeri. Jumlah itu belum termasuk yang berangkat secara non-prosedural.

Menurut Head of Communication, Relation dan CID Pertamina EP area Jawa Barat Wazirul Lutfi, masyarakat masih berpikir bekerja sebagai migran bisa dengan cepat mengumpulkan uang. Namun, saat mereka pulang ke Indonesia, tabungan dan asetnya cepat menguap.

“Kalau motivasi mereka untuk bekerja d luar negeri tetap besar, minimal mereka harus memiliki keahlian khusus sehingga mereka punya lebih banyak opsi untuk mendapat pekerjaan yang layak,” kata Wazirul kepada media, di Warjos, Rabu (2/10/2024) .

Pertamina EP bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Subang, Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) tingkat provinsi dan kabupaten, dalam menyusun modul ketenagakerjaan migran sebagai panduan resmi calon pekerja migran. (dan)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0