Site icon Click Indonesia

Sang Aktivis Berebut Kursi Menuju DPRD Kepri, @yok maju..!!! bersama Ismail dapil Batam 4.

Clickindonesia.id))Batam-Pertarungan untuk menjadi calon anggota legislatif di Pemilu 2014 memang bukan hanya milik politisi, tapi milik banyak kalangan termasuk para aktivis.

Aktivis dikenal sebagai kelompok masyarakat yang kerap kritis dengan kebijakan pemerintah dan parlemen. Namun dalam menghadapi Pemilu, para aktivis rupanya merasa perlu untuk menjadi bagian dari sistem parlemen yang selama ini dikritiknya.

“Kalau ada kawan-kawan aktivis yang berhasil menjadi anggota DPR, harus ada yang memantau dan mengkritisi. Jangan sudah masuk kemudian nangkring tidak disentuh. Karena kecenderungan kalau sudah menjadi elit sulit turun ke bawah,” Kata Ismail aktivis yang ikut Caleg DPRD Kepri dari Partai Gerindra

Pertarungan untuk menjadi legislator memang bukan hanya milik politisi saja, tapi milik banyak kalangan termasuk aktivis.

“Parlemen merupakan lembaga terhormat wadah perjuangan bagi kemajuan bangsa. Sehingga parlemen membutuhkan figur-figur yang berdedikasi seperti aktivis untuk menyuarakan kepentingan rakyat”, kata Ismail yang juga mantan Ditpam BP Batam.

Sambungnya dalam konteks aktivis menuju DPRD Kepri dibutuhkan suatu perjuangan. Perjuangan yang panjang dan penuh tantangan. Aktivis harus memiliki keyakinan bahwa tantangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan untuk menyuarakan hak-hak rakyat yang terabaikan.

Ismail menyatakan kebanggaannya kepada aktivis yang tetap memilih jalur parlemen di saat kepercayaan publik kepada parlemen semakin merosot. Ia berharap jika dirinya duduk di DPRD Kepri dapat mampu meningkatkan kepercayaan publik kepada parlemen dan partai politik. Dan hulunya nanti adalah kontribusi positif terhadap masyarakat, bangsa dan negara.

Ismail Caleg Kepri 4, daerah pemilihan Batu Ampar, Bengkong, Lubuk Baja, dan Batam Kota ini lalu menguraikan visi dan misinya diantaranya, memperjuangkan sekolah gratis tingkat SLTA, memperjuangkan tempat tinggal murah dan gampang, berobat gratis bagi konstituen yang belum mendapatkan berobat gratis, dan kesejahteraan Konstituen yang Paling di utamakan.

“Aktivis yang terjun ke dunia politik, khususnya di lembaga legislatif, bisa menjadi jembatan penghubung antara aktivis dengan pemerintah, dan bebas menyuarakan kepentingan masyarakat”, tegasnya.

Ada banyak keuntungan aktivis ketika terjun ke dalam politik, lanjut Ismail, seperti segudang pengalaman dan pemahaman mendalamnya terkait isu-isu sosial dan politik, aktivis punya reputasi serta pengalaman sebagai pembela masyarakat.

Sebagai aktivis dengan segudang pengalaman dan pemahaman, Ismail berkeyakinan nantinya bisa dengan lantang menyuarakan hal-hal penting, seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

“Salah satu cara untuk mengubah sistem adalah dengan memasukkan para aktivis ke dalam sistem tersebut, supaya sistem-sistem buruk dan bobrok yang selama ini berjalan bisa tergantikan oleh pemikiran dan gebrakan oleh aktivis”, tutup Ismail. (***)

Exit mobile version