CLICKINDONESIA, MAKASSAR – Permintaan Wali Kota Medan Bobby Nasution agar polisi menembak mati pelaku begal mendapat dukungan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo permintaan tersebut jangan langsung dinilai sebagai dukungan agar polisi bisa bertindak sewenang-wenang, tapi upaya kepala daerah melindungi warganya.
Ia juga menilai permintaan tersebut juga perlu mendapat perhatian bagi aparat hukum agar bisa berkerja sama dengan pemerintah daerah untuk menekan tingkat kejahatan. “Niatnya baik, membela rakyat. Aparat penegak hukum yang lebih tegas lagi,” ujar Prabowo usai menghadiri Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI) di Upperhills Convention Hall, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk meminta maaf atas pernyataannya yang meminta polisi menembak mati para pelaku kejahatan begal.
Kontras menilai pernyataan Bobby merupakan wujud abai terhadap hak asasi manusia dan seolah-olah mendukung kepolisian untuk melakukan tindakan sewenang-wenang.
Padahal, aparat penegak hukum, khususnya kepolisian, memiliki aturan ketat dalam penggunaan senjata api melalui Peraturan Kapolri (Perkap) No. 1 Tahun 2009, yang diatur tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian.
Pernyataan Bobby yang meminta ada tindakan tegas lantaran sudah kesal dengan para pelaku kejahatan khususnya begal yang sudah meresahkan warga Kota Medan.
“Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali,” tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7)
Menantu Presiden Joko Widodo itu juga menegaskan bila perlu para begal tersebut ditembak mati. “Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati,” ujar Bobby.