Clickindonesia.id, JAKARTA,- Polres Bandara Soekarno Hatta berhasil menggagalkan 10 orang Calon Pekerja Migran Indonesia ke Negara Tujuan Arab Saudi dengan Transit melalui Malaysia – Jeddah Riyad pada Selasa 22 Agustus 2023 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta yang saat kejadian sedang di handle masuk ruang tunggu oleh oknum imigrasi berinisial (SW), dari 10 orang Korban diduga 1 orang adalah Pelaku yang bertugas mengawal Korban hingga Negara tujuan dan berhasil melakukan diri.
Komisi Nasional Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (Komnas LP-KPK) melalui Wasekjend 1 Amri Piliang sangat mengapresiasi kinerja dan Komitmen Polri, khususnya Polres Bandara Soekarno Hatta dalam menumpas para Pelaku TPPO dan berhasil menggagalkan Pemberangkatan 10 orang CPMI Non Prosedural sehingga para Korban berhasil diselamatkan dan kami minta kasusnya diproses tuntas serta dikembangkan karena Patut di duga ada oknum pejabat lainnya yang terlibat jaringan TPPO.
Komnas LP-KPK juga minta Dirjen Imigrasi memberikan sangsi tegas terhadap petugas Imigras yang terlibat TPPO dan melakukan bersih-bersih dalam institusi nya dan menjadikan setiap Bandara Internasional seperti Juanda Surabaya, Bandara International Jogjakarta, Ngurahrai Bali, Kualanamu Medan yang sering digunakan sebagai Embarkasi untuk transit melalui negara ketiga seperti Malaysia, Singapore, Colombo perlu diwaspadai dan dilakukan pengetatan sebagai upaya pencegahan dan Perlindungan terhadap para pekerja Migran Indonesia.
Menurut pengamatan dan penelusuran kami komnas LP-KPK bahwa Para Sindikat TPPO sedang tiarap namun mereka terus mencari celah untuk dapat memberangkatkan secara Non Prosedural karena ada ribuan Visa yang sudah turun dan harus segera diberangkatkan, Jika tidak di berangkat dalam tempo September Oktober ini maka visanya akan mati dan gagal berangkat, sementara uang dari Agency telah mereka ambil dan akan menjadi Hutang mereka atau blacklist oleh agency/syarikah, oleh karena itu kami minta kepada aparat Keamanan dan Imigrasi agar mewaspadai situasi dan komdisi tersebut sebagai upaya pencegahan, pungkas Amri. (Joko.Red)