CLICKINDONESIA.ID, Solo – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut Gen Z di era milenial saat ini pola kepemimpinan mengalami perubahan. Ini sejalan dengan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
Pola kepemimpinan yang dibawa oleh anak muda saat ini adalah bergerak bersama, saling bekerjasama, berkolaborasi bukan lagi budaya memerintah.
“Kepemimpinan saat ini, terutama bagi pemimpin muda di Indonesia bukan lagi budaya memerintah. Melainkan bergerak bersama untuk mencapai tujuan kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan kerja yang memberi sumbangsih positif bagi masyarakat,” ungkapnya saat menjadi Narasumber pada Sarasehan Pemimpin Muda di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (25/7).
Emil mengatakan, bahwa budaya kerja yang terjadi antara senior dan junior memiliki berbagai keunggulan dan keunikan. Lingkungan kerja sekarang ini, membutuhkan hasil kerja yang efektif tanpa mengenal kata senior maupun junior.
Maka, etika maupun unggah ungguh serta budaya saling menghargai dan menghormati menjadi kata kunci efektivitas seorang pemimpin muda memimpin. Banyak sekarang para junior yang bertransformasi dengan etika yang dimiliki berkolaborasi dengan para senior.
Sebaliknya, para senior di kantor atau perusahaan juga belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan junior untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.
“Saya melihat dunia saat ini terus berubah. Banyak junior yang pintar mengkomunikasikan dan berinteraksi dengan senior. Maka, etika kepada yang lebih tua harus disesuaikan seperti bertutur kata hingga gaya bicara,” ungkapnya.
Emil menyebut, bahwa pola kerja saat ini bukan lagi mekanik melainkan berorientasi bedasarkan hasil. Organisasi modern saat ini menuntut untuk bekerja dengan kreatifitas berbasis hasil, bukan lagi mekanik.
“Tuntutan dalam dunia kerja, organisasi dan cara kepemimpinan amak muda berubah. Sekarang banyak atasan juga belajar pola komunikasi efektif kepada bawahan atau para juniornya,” imbuhnya.
Mantan Bupati Trenggalek itu, optimis pemimpin muda bisa bekerja berdampingan dengan para seniornya. Mereka bekerja berdasarkan hasil dan kreativitas.
“Kita harus terus belajar lagi dan mendorong keluar dari zona nyaman,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sarasehan Pemimpin Muda juga menghadirkan pembicara selain Wagub Emil, juga hadir Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Blora Arief Rohman, Bupati Kendal Rico hingga Pengageng Pura Mangkunegaran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya. Tak hanya itu, juga hadir Pengageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Nitya Budaya Kraton Yogyakarta hingga Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia Arief Rosyid Hasan. (ded)
COMMENTS