CLICKINDONESIA.ID || Purwosari – Desa Kedemungan diguncangkan oleh tragedi kericuhan di turnamen sepak bola yang diadakan oleh Desa Bakalan. Salah satu warganya yang terkenal sebagai aktivis nasional, Dr. Yusuf Asega SH, melaporkan pengalaman mengerikan yang dialaminya saat berusaha menciptakan kedamaian di antara pendukung yang bentrok.
Pada saat mendapat kabar bahwa Desa Kedemungan sedang bermain di turnamen tersebut, Dr. Yusuf segera menuju lapangan kompetisi bola. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen kesenangan dan kebersamaan, berubah menjadi kericuhan yang mengerikan. Terjadi bentrok antara para pendukung yang diketahui memiliki rivalitas panas.
Dalam usaha untuk meredakan ketegangan, Dr. Yusuf berani melarai kedua belah pihak. Namun, ketika ia berusaha membawa perdamaian, ia menjadi korban pemukulan brutal. Dr. Yusuf mengalami luka robek di bagian kepala, mengharuskannya menjalani 5 jahitan akibat benda tumpul.
Dalam wawancara dengan wartawan, Dr. Yusuf mengatakan bahwa ia sangat sedih melihat kekerasan ini terjadi di tengah masyarakat yang seharusnya bersatu. Ia menegaskan bahwa kekerasan tidak akan pernah menjadi jalan untuk menyelesaikan perbedaan. Tindakan pemukulan yang dialaminya adalah representasi dari kegagalan kita sebagai masyarakat untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang damai.
Setelah insiden tersebut, Dr. Yusuf melaporkan panitia turnamen dan para pendukung yang terlibat dalam kericuhan ke Polsek Purwosari. Ia berharap agar pihak berwenang dapat mengambil tindakan yang tegas terhadap pelaku dan membuat mereka bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Kami berharap polisi segera menindaklanjuti laporan ini dan mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini. Kejadian ini telah memicu kekhawatiran baru akan keselamatan dan keadilan dalam dunia sepak bola di Desa Kedemungan dan sekitarnya,” kata Yusuf
Tragedi yang menimpa Dr. Yusuf ini juga harus menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi sportivitas dan mengutamakan keamanan dalam berbagai ajang kompetisi olahraga. Kericuhan seperti ini tidak boleh lagi terulang dan harus dijadikan sebagai momentum untuk merenung dan memperbaiki diri sebagai masyarakat yang beradab.
Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca. Semoga keadilan bisa terwujud dan perdamaian kembali memenuhi Desa Kedemungan.(jack/jar)
COMMENTS