Intervensi Harga Beras, Kustini Akan Lakukan di 17 Kapanewon se Kabupaten Sleman

HomeDaerah

Intervensi Harga Beras, Kustini Akan Lakukan di 17 Kapanewon se Kabupaten Sleman

Lepas Komasta, Bambang : Kegiatan Mancing adalah Salah Satu dari Bentuk Peduli Terhadap Lingkungan
Pemerintah Kota Yogyakarta Gelar Prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti
Revitalisasi Bantaran Sungai, Bambang : Pemkot Yogyakarta Sudah Saatnya Menata Sungai Secara Berkelanjutan

CLICKINDONESIA.ID, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan Intervensi harga beras di pasar – pasar besar yang ada di Kabupaten Sleman agar dapat terjaga kestabilan harga beras sebagai implementasi pemanfaatan dana insentif fiskal. Senin (25/9/23).

Dalam Intervensi pasar tersebut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan rombongan terlebih dahulu berkunjung ke Badan Usaha Logistik (Bulog) kantor wilayah Yogyakarta kemudian menuju kantor Kapanewon Kalasan setelah itu dilanjutkan ke pasar Prambanan.

Saat membuka pasar murah di Kapanewon Kalasan Kustini menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan Intervensi harga beras di pasar – pasar besar di Kabupaten Sleman melalui temu bisnis antara Bulog dengan para pedagang beras.

“Dengan adanya kegiatan ini sekaligus membuka peluang para pedagang beras dengan Bulog sehingga dapat menjual dengan harga sesuai ketentuan, untuk beras medium dijual dengan harga Rp 10.900 per kilogram,”ujarnya.

Kustini menyampaikan awalnya harga beras agak tinggi tapi dengan adanya intervensi tersebut harga kembali standar. Pihaknya berharap Masyarakat tetap belanja yang secukupnya.

“Dari Bulog tadi sudah kita lihat bersama berasnya begitu banyaknya, persediaan sampai akhir bulan Desember sekitar 3 bulan. Jumlahnya ada 700 ton sudah mencukupi Kabupaten Sleman,” terang Bupati saat mengunjungi pasar Prambanan.

Bupati menambahkan untuk pasar murah sendiri akan dilakukan di 17 Kapanewon di Sleman mulai tanggal 25 September sampai dengan tanggal 6 Oktober. Di harapkan harga beras dapat terjaga kestabilannya.

“Di Sleman Kita juga punya persediaan yang ada di Tarumartani. Khusus untuk bantuan warga yang tidak mampu 10 kilo beras, dari Bulog minta secepatnya habis pada bulan September ini,”pungkasnya. (Aji)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0