CLICKINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah hadir tidak hanya ketika bencana itu terjadi, tapi yang paling penting adalah bagaimana kesiapsiagaan kita semua bersama masyarakat sebelum bencana itu terjadi, yaitu dengan mitigasi bencana.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, dalam Apel Besar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, di Kantor BPBD. Senin (31/7/2023).
Pihaknya mengatakan, kesiapsiagaan bencana harus menjadi bagian dan budaya masyarakat.
Tugas pokok dan fungsi BPBD adalah soal penanggulangan bencana, baik dalam pra, saat terjadi, dan pasca bencana terjadi.
“Tapi satu hal yang penting untuk selalu dilakukan adalah membudayakan siap siaga bencana kepada masyarakat,” ujarnya.
Salah satu program yang harus terus diperkuat adalah, Kampung Tanggap Bencana atau KTB, lanjut Singgih. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah, untuk mengedukasi dan menyiapkan masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.
Singgih juga mengatakan, dalam pra atau perencanaan siap siaga bencana, hal yang harus diutamakan adalah soal koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak. Supaya ketika ada terjadi bencana, alur penanganannya sudah jelas.
“Kompak serta handal dan berani, apapun yang menjadi ketugasan harus siap dilaksanakan, seperti semangat dari BPBD Kota Yogyakarta, Kompak Wani Mrantasi,”pungkasnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, kesiapsiagaan bencana terus kami sosialisasikan kepada masyarakat. Baik itu di wilayah, sekolah, dan perkantoran swasta karena ini merupakan pengetahuan yang semua harus miliki.
“Bencana itu bisa datang kapan saja dan tiba-tiba, nomor satu yang jelas kesiapsiagaan harus hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama terkait respon terhadap situasi bencana, cuaca dan kerawanan bencana,” terangnya. (Aji)
COMMENTS